Friday, October 12, 2018

ILMU SOSIAL DASAR : PEMUDA DAN SOSIALISASI



PEMUDA DAN SOSIALISASI

Related image



     Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
       Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga ini merupakan proses yang disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
          Perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang diikuti oleh masalah peledakan penduduk dan berbagai krisis dunia dalam bidsng ekonomi, social, budaya, politik dan pertahanan keamanan, telah mempengaruhi masyarakat secara mendasar.

          Pengaruh itu drasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai masalah langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan yang dihadapinya di masa yang akan dating. Secara garis besar, permasalahan generasi muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi 

a.     Aspek Sosiologi Psikologi
b.    Aspek Sosial Budaya
c.    Aspek Sosial Ekonomi
d.    Aspek Sosial Politik

Potensi-potensi yang dimiliki para pemuda antara lain:
a.    Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b.    Dinamika dan kreatifitas
c.    Keberanian mengambil resiko
d.     Optimis dan kegairahan semangat
e.    Sikap kemandirian dan disiplin murni
f.     Terdidik
g.    Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h.    Patriotismedan nasionalisme
i.     Sikap kesatria
j.     Kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diatur dalam  keputusan menteri nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Bertujan agar semua pihak yang terlibat dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, benar serta tepat sasaran dan terarah.

Dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan:
1.   Pancasila
2.   UUD 1945
3.    Garis-garis besar haluan negara
4.    Sumpah pemuda dan Proklamasi
5.    Tata nilai dan budaya masyarakat

Dalam hal ini generasi muda haruslah peka terhadap masa depan. Generasi mudapun harus melihat masa lalu sebagai bahan ajar mereka dan juga contoh mereka. Namun generasi mudapun harus menata masa kini sebagai jalan untuk menggapai masa depan.Motivasi juga harus trus ditanamkan. Sebagai penyemangat hidup generasi muda dan perlu juga ada sosok panutan yan harus dicontoh generasi muda agar hidup mereka kelak dimasa mendatang bisa lebih baik.

Generasi muda juga harus ikut serta dalam usaha pembangunan negara agar negara ini tidak hancur atau menjadi negara yang monoton. Itu sebabnya diperlukan pembinaan dan pengembangan generasi muda. Agar generasi muda di negri kita ini dapat lebih terarah dan dapat membangun negri tercinta kita Indonesia.

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1.    Berorientasi pada Tuhan YME, nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup pancasila.
2.    Orientasi kedalam terhadap dirinya sendiri, mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah dan rohaniah dalam dirinya agar dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3.    Orientasi keluar terhadap lingkungan (budaya,sosialdan moral) dan masa depannya. Sumber orientasi keluar ini dibagi atas :
4.    Pengembangan sebagai insan sosial budaya
5.    Pengembangan sebagai insan sosial politik dan sebagai insan patriot.
6.    Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan sumber alam dan menjaga kelestariannya.
7.    Pengembangan pemuda terhadap masa depannya. Kepekaan terhadap masa depan akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, kreatif, kritis.


Tujuan pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1.    Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa
2.    Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
3.    Melahirkan kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur, dinamis dan kreatif.
4.    Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5.    Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.

Jalur pembinaan dan pengembangan generasi muda :
a.    Kelompok jalur utama
1)    Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta anggota keluarga terdekat
2)    Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat, Pramuka, Karang taruna
b.    Kelompok jalur koordinatif
1)    Sistem pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Generasi muda
2)    Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda
c.     Kelompok jalur penunjang 
1)    Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan sarananya.
2)    Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)


SUMBER :
https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/11/24/makalah-ilmu-sosial-dasar-pemuda-dan-sosialisasi/
https://akhmadfauzi.weebly.com/pemuda-dan-sosial.html
http://ahmadfahrurrozi17.blogspot.com/2017/11/pembinaan-dan-pengembangan-generasi-muda.html


Friday, October 5, 2018

ILMU SOSIAL DASAR : PERTUMBUHAN INDIVIDU



PERTUMBUHAN INDIVIDU



      Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagianbagian ini terkait menjadi satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi. Proses Asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexionis.
     Sedangkan pendapat aliran psikologi Gestalt tentang pertumbuhan yaitu proses diferensiasi. Pokok dalam proses diferensiasi adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi, keseluruhan lebih dulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagian. Jadi, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
      Lain halnya dengan aliran sosiologi, aliran ini menganggap pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang sosial kemudian secara bertahap disosialisasikan.
    Sedangkan, Individu adalah merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
  1. Pendirian Nativistik Pertumbuhan individu yang semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
  2. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik Pertumbuhan individu yang semata-mata tergantung pada lingkungan sedangkan faktor dasar tidak berperan sama sekali.
  3. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme Pertumbuhan individu yang ditentukan berdasarkan interaksi antara dasar dan lingkungan.
Tahap Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
  1. Masa vital yaitu dari umur 0,0 sampai umur 2,0 tahun
  2. Masa estetik yaitu dari umur 2,0 sampai umur 7,0 tahun
  3. Masa intelektual yaitu dari umur 7,0 sampai umur 13,0 atau 14,0 tahun
  4. Masa sosial yaitu dari umur 13,0 atau 14,0 sampai umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh keluarga.
Macam-Macam Fungsi Keluarga
  1. Fungsi Biologis, dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-
  2. persiapan perkawinan bagi anak-anaknya karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.
  3. Fungsi Pemeliharaan, keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan kesehatan, bahaya, dll.
  4. Fungsi Ekonomi, keluarga diwajibkan memenuhi kebutuhan manusia yang pokok yaitu pangan, sandang, papan. Selain itu, keluarga juga berusaha melengkapi kebutuhan jasmani seperti alat-alat sekolah, permainan anak, dll.
  5. Fungsi Keagamaan, keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Fungsi Sosial, dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya untuk anak-anaknya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi sosialisasi.



SUMBER   :
http://okalamosie.blogspot.com/2014/10/individu-keluarga-masyarakat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Individu

ILMU SOSIAL DASAR : PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA


PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA



Pertumbuhan Penduduk Dunia Waktu ke Waktu

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA

     Penduduk dunia saat ini semakin pesat dan akan terus bertambah seiring majunya peradaban. Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah populasi dunia saat ini menyentuh angka 7 Milyar jiwa. Pencatatan mengenai pertumbuhan manusia mulai ada di tahun 1650 an. Menurut sejarahnya ada lima fase perkembangan populasi di dunia.

Periode 1650 - 1800
Pada masa ini diperkirakan populasi dunia sekitar 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 0.4% per tahun. Ciri pada periode ini antara lain: mulai berkembangnya teknik pertanian, pabrik-pabrik mulai dibangun dengan teknologi sederhana, sarana dan prasarana transportasi mulai dibangun dan kondisi politik negara-negara di dunia relatif stabil

Periode 1800 - 1850
Dalam masa ini, populasi duni tumbuh sekitar 33% dan ditandai dengan kejadian berikut: meningkatnya tatanan politik dan ekonomi negara, kesadaran akan lingkungan mulai membaik sehingga tingkat kesehatan meningkat, mulai dikembangkannya program keluarga berencana.

Periode 1850 - 1900
Fase ini memiliki ciri: mulai dilakukannya sensus penduduk di negara Eropa, peningkatan produktifitas manusia karena perkembangan IPTEK, fertilitas di berbagai negara mulai menurun.

Periode 1900 - 1930
Pada masa ini. Perang Dunia I berkecamuk dan pola perkembangan penduduk dunia dibagi kedalam 3 zona yaitu:
- wilayah Amerika Serikat dan Eropa Barat pertumbuhan populasi mulai terkendali.
- wilayah Eropa Timur, Afrika Utara, Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya masih tinggi.
- wilayah diluar zona tadi pertumbuhan penduduknya tidak terkendali.

Periode 1930 - sekarang
Masa ini merupakan periode ledakan penduduk dunia. Mengapa demikian?. Berikut faktor nya:
- masa perang dunia berakhir
- pelayanan kesehatan pendidikan meningkat
- penemuan obat dan antibiotik
- teknologi semakin pesat berkembang
- tingkat kesejahteraan meningkat
- berbagai makanan minuman baru banyak ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
     Fertilitas (Kelahiran)  Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
    Mortalitas (Kematian)  Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
  Migrasi  merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya. Peraturan – peraturan atau undang – undang yang dibuat oleh banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain.
BAGAIMANA CARA MENGUKUR TINGKAT KEMATIAN?

1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate (CDR))
Angka kematian kasar (CDR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 orang dalam waktu setahun. Cara menghitung angka kematian kasar atau crude death rate (CDR) adalah antara lain yakni sebagai berikut :
CDR = D x K : P

Keterangan :
CDR = Tingkat kematian kasar.
D      = Jumlah kematian pada tahun tertentu.
P      = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun.
K      = Konstanta (umumnya 1.000).

Contoh angka kematian kasar
Jumlah penduduk di daerah S pada pertengahan tahun adalah 250.000.000 jiwa. Pada tahun tersebut kematian 500.000 jiwa. Hitunglah CDR-nya !

Cara Penyelesaian
CDR = 500.000 x 1000 : 250.000.000 = 2

Tolak ukur tinggi rendahnya angka kematian kasar

Adapun ukuran untuk menentukan tinggi rendahnya angka kematian kasar atau crude death rate (CDR) adalah antara lain sebagai berikut :

1. Rendah
Apabila angka kematian kasar atau CDR kurang dari 10.
2. Sedang
Apabila angka kematian kasar atau CDR antara 10-20.
3. Tinggi
Apabila angka kematian kasar atau CDR lebih dari 20.

2. Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate (ASDR))
Angka kematian khusus adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian dari 1.000 penduduk usia tertentu dalam waktu setahun. Penduduk usia tertentu yang dimaksud adalah penduduk usia balita dan penduduk usia lanjut, serta penduduk kelompok usia tertentu yang mempunyai risiko kematian tinggi.

Cara menghitung angka kematian khusus atau age specific death rate (ASDR) adalah antara lain sebagai berikut :
ASDRx = Dx x K : Px

Keterangan :
ASDRx = Tingkat kematian pada kelompok umur x.
Dx        = Jumlah kematian pada kelompok umur i.
Px        = Jumlah penduduk umur I pada pertengahan tahun.
K          = Konstanta (umumnya 1.000).

Contoh angka kematian khusus
Dalam suatu daerah terdapat penduduk berusia antara 50-55 tahun sebanyak 1.000.000 jiwa pada golongan tersebut. Setiap tahun terjadi kematian 10.000 jiwa. Hitunglah ASDR !

Cara penyelesaian
ASDR = 10.000 x 1000 : 1.000.000 = 10

3. Tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate (IMR))
Tingkat kematian bayi adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun 1.000 kelahiran setiap tahunnya. Cara menghitung tingkat kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah antara lain sebagai berikut :
IMR = Do x K : B

Keterangan :
IMR = Tingkat kematian bayi.
Do   = Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu.
B     = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu.
K     = Konstanta (umumnya 1.000).





SUMBER    :


https://www.gurugeografi.id/2017/02/pertumbuhan-penduduk-dunia-waktu-ke.html
http://www.materipelajar.com/2016/12/pengertian-rumus-faktor-angka-kematian.html