Thursday, May 21, 2020

E-COMMERCE DAN LAN (TUGAS KE 3)






E-COMMERCE DAN LAN

E-commerce                                        
Saat ini, definisi e-commerce yang sudah dijadikan standar Internasional dan yang sudah disepakati bersama, masih belum ada. Namun secara umum kita bisa mengartikan bahwa “e-commerce adalah e-commerce is dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprises, customers, and communities through electronic transactions and elecreonic exchange of goods, servicesm and information” (Baum, 1999).

Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpuang e-commerce atau yang biasa dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”.

Secara umum, kita dapat mengklarifikasikan e-commerce menjadi 2 (dua) yaitu:
1.     1.  Business to Business (B2B)
Business to business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sistem ini relatif masih sangat mahal dan standar yang digunakan seringkali menyulitkan interkomunikasi atas pelaku bisnis.
2.    2. Business to Customer (B2C)
Business to Customer e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati pelanggan pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan seperti dengan menggunakan konsep portal.

Beberapa bentuk keuntungan e-commerce yang didapatkan dari penggunaannya yaitu:
·         Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
·         Dapat meningkatkan Market Exposure.
·         Menurunkan tingkat biaya operasional (Operating Cost).
·         Melebarkan jangkauan perusahaan (Global Reach).
·         Meningkatkan Customer Loyality.
·         Meningkatkan Supplier Management.
·         Memperpendek waktu produksi.
·         Meningkatka Value Chain (Mata rantai pendapatan).

Pengertian E-commerce

Electronic commerce atau selanjutnya disebut E-commerce merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi internet. Pengertian E-commerce itu sendiri adalah suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektonik. Dengan demikian pada prinsipnya bisnis dengan E-commerce adalah bisnis tanpa warkat paperless trading. (Munir Fuady, 2002)

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediateries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer network)yaitu internet.

Hal ini disebabkan internet merupakan jaringan komputerisasi yang sifatnya sangat global, yakni dapat diakses di seluruh belahan dunia pada waktu yang tak terbatas atau dengan kata lain on-line 24 jam setiap hari tanpa batas. Segala informasi dapat diakses kapanpun, di manapun dan saat apapun, sehingga dengan kecanggihan jaringan komputer hestanto.web.id yang dinamakan internet ini dikreasikan oleh para usahawan dan provider dari internet untuk memanfaatkan lahan ini sebagai ajang komersialisasi, yakni menarik keuntungan sebesar-besarnya. Walaupun dalam hal ini dapat dikatakan klise namun para usahawan maupun provider menyikapinya dengan sangat kreatif yakni berbelanja ataupun melakukan transaksi di dunia maya yang dikenal dengan belanja internet. Berbelanja di dunia maya atau internet inilah yang disebut dengan istilah E-commerce.

Sebagaimana di dalam bukunya Abdul Halim Barkatullah yang dikutip dari kamus Black’s Law Dictionary Seventh Edition, E-commerce didefinisikan, E-commerce : The practice of buying and selling goods and services trought online consumer service on the internet. The e, a shortened from of electronic, has become a popular prefix for other term associated with electronic transaction.( Ibid., hlm. 12.)

Maksud dari pengertian E-commerce di atas adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa konsumen online di internet. Model transaksi yang demikian disebut juga dengan electronic transaction.

Terdapat 6 (enam) komponen dalam Kontrak Dagang Elektronik, yaitu: (Mariam Daruz Badrulzaman, Op. Cit, hlm. 284.)
1)      Adanya kontrak dagang
2)      Kontrak tersebut dilaksanakan dengan media elektronik (digital)
3)      Kehadiran fisik para pihak tidak diperlukan
4)      Kontrak terjadi dalam jaringan public
5)      Sistemnya terbuka yaitu dengan internet atau WWW (World Wide Web)
6)      Kontrak terlepas dari batas yuridiksi nasional.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang, jasa dan informasi dengan menggunakan jasa konsumen melalui jaringan Komputer yang melingkupi internet dan transaksi internal dalam sebuah organisasi. Sehingga e-commerce meliputi segala transaksi elektronik.

Sejarah Perkembangan E-commerce

Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce.

Pada awalnya, internet merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet- ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian (country) dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected), inilah awal mula dipakai istilah “Internet”.

Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’ Pada awal penerapan e-commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi. (Ibid)

Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru Electronic Commerce atau lebih dikenal E-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah E-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar,. Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.

Jenis – Jenis E-commerce dan Contoh Penerapannya

1.  Business-to-Business (B2B)

B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis.

EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.

Bizzy merupakan eCommerce pertama yang memiliki konsep B2B atau Business To Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan yang memiliki masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis. Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies (ATK), Elektronik, Pantry dan lain-lain.Contoh salah satu website yang menerapkan jenis e-commerce B2B

Ralali adalah salah satu perusahaan B2B eCommerce Indonesia yang menjual produk-produk MRO (Maintenance, Repair, and Operational). Dengan perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif sejak 2013, Ralali menyedian berbagai macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS, dan peralatan listrik lainnya.

2. Business-to-Consumer (B2C)

B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa  terhenti.

Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. Sementara di negara maju seperti Amerika sudah banyak kisah sukses e-commerce yang berhasil dibidang ritel online.

Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya memiliki lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah serta memastikan proses jual beli hingga pengiriman yang cepat. Beberapa website di Indonesia yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com.

Jenis e-commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs sendiri.

3. Consumer-to-Consumer (C2C)

C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut. Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang telah ada.

Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.

4. Consumer-to-Business (C2B)

C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.

Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling efektif.

Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain seperti www.istockphoto.com. Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang menjual ragam template blog dari berbagai pengembang template.

Pembuat template dapat mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan menjual template yang telah di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.

5. Business-to-Administration (B2A)

B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.

Beberapa contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan langsung kepada pihak administrasi publik.

Perusahaan diharuskan untuk mengisi sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru diteruskan dengan proses transaksi. 

6. Consumer-to-Administration (C2A)

Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan administrasi publik.

Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah : 
  • Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya 
  • Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya 
  • Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya 
  • Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan kesehatan dan lainnya 
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik. Model B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan kemudahan penggunaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah, juga dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi

7. Online-to-Offline (O2O) 

O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online.

Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh e-commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik yang merupakan inti dari jenis O2O.

Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk dipesan secara online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya dalam hampir semua bisnis.

Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya menjadi online. Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti Uber dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O. Beberapa website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan MatahariMall. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di Amerika, Walmart.

Kini melalui website seperti tersebut Anda bisa masuk ke dalam toko, mengambil dan membayar barang yang dibeli, bahkan mengembalikan barang ketika terjadi kesalahan. 

Kelebihan E-Commerce 

Tidak sedikit kelebihan yang bisa Anda dapatkan melalui e-commerce. Salah satu keuntungan utama dari e-commerce adalah kemampuannya untuk menjangkau pasar global, tanpa harus menyiratkan investasi keuangan yang besar. 

Penjualan ritel online di Amerika meningkat 15% sejak tahun 2013, dan diharapkan bisa mencapai USD 370 milyar pada akhir 2017. Bahkan beberapa e-commerce di Amerika sukses di pasar ritel online dengan strategi pemasaran mereka. 

Ø  Produk dan layanan bervariasi 

Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis sehingga memungkinkan Anda untuk membuat pilihan secara luas, memperoleh informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari semua pemasok atau pihak penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi mereka. 

Ø  Mempersingkat rantai distribusi 

Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan justru menghilangkannya. Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen atau penyedia layanan dan pengguna akhir memungkinkan mereka untuk menawarkan produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar. 

Ø  Pembayaran lebih mudah 

Selain itu, dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada saat ini sangat memudahkan transaksi e-commerce. 

Ø  Brand lebih dekat dengan konsumen

E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan pelanggan mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi perusahaan. 

Ø  Peningkatan kualitas layanan 

Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan, kedekatan yang lebih ‘intim’, serta dukungan pra dan pasca penjualan yang lebih efisien. 

Ø  Belanja kapan saja 

Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda dapat berbelanja melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.

 Ø  Efisiensi biaya 

Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam dunia e-commerce. Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin besar tingkat keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya administrasi yang signifikan. 

Kekurangan E-Commerce

Beberapa kelemahan utama dari e-commerce adalah sebagai berikut: 

  • Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi 
  • Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-commerce, baik nasional maupun internasional 
  • Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa menyentuh atau mencoba produk) 
  • “Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara 
  • Rawannya melakukan transaksi bisnis online 
  • Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang ditampilkan di website dengan produk asli 

LAN

Jaringan Wilayah Lokal (Bahasa Inggris: Local Area Network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil , seperti kampus, gedung, kantor, rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mb/s. Selain Teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa di sebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membuat LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti Printer pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai 

Penggunaan LAN di Bidang Perusahaan 

Seperti data pada komputer server atau perangkat keras seperti printer dan scanner bisa di sharing dan digunakan secara bersama-sama. Manfaat ini sangat berguna apabila di sebuah perusahaan tempat kita bekerja memiliki beberapa ruangan / lantai / cabang perusahan dan letaknya berjauhan. Dapat dibayangkan ketika kita masih menggunakan cara konvensional seperti mendatangi satu cabang tersebut hanya untuk mengambil data, pasti akan memakan waktu yang lama. Akan tetapi dengan adanya teknologi LAN, kita cukup dengan mengakses cabang yang akan kita ambil datanya dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama.

Dengan adanya LAN membuat arus informasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi menjadi cepat dan tidak dibatasi oleh ruang dan tempat. Informasi antara divisi atau cabang mengalir melalui jaringan komputer tersebut tanpa perlu si karyawan / staf berpindah dari tempat ke tempat yang lain hanya untuk mendapatkan sebuah informasi. 

LAN menjadi media komunikasi antara karyawan atau staf yang ada dalam perusahaan atau organisasi tersebut.Media komunikasi dalam jaringan komputer bisa berupa chat dan VoIP yang memungkinkan kita berbicara layaknya telepon umum atau seluler.

Dari sisi keamanan data, LAN bisa menjamin hak akses setiap pengguna dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Sebagai contoh misalnya pimpinan bisa mengakses data yang menjadi haknya untuk diakses dan tidak bisa diakses oleh orang lain seperti karyawan, security dan sebagainya. Data yang ada dalam sebuah perusahaan bisa saling terintegrasi satu sama lain seperti data penjualan, data pembelian, data stok gudang, data keuangan dan data lainnya. Dengan menggunakan LAN, data tersebut akan saling terhubung satu sama lain meskipun berasal dari divisi yang berbeda-beda.

Dengan adanya LAN, perusahaan bisa menghemat anggaran seperti transport dan angggaran yang sifatnya bisa digantikan oleh LAN. Hasil yang didapatkan oleh perusahaan menjadi maksimal karena adanya Efisiensi waktu dan dan sumber daya. 

Kelebihan Jaringan LAN 

Berikut ini kelebihan yang dimiliki oleh jaringan LAN: 

Berbagai Resource 
Dengan menggunakan jaringan LAN, Anda dapat dengan mudah berbagi resource dengan komputer lainnya. Hal ini tentu sangatlah efisien, selain itu, dengan berbagi resource, Anda juga dapat menghemat biaya pengeluaran. Ini karena Anda tidak perlu lagi untuk membeli perangkat seperti scanner, printer atau media penyimpanan untuk setiap komputer, anda cukup membeli satu lalu kemudian dibagi untuk dapat diakses pada komputer lainnya. 

Data Terpusat 
Dengan menggunakan file server, data pada seluruh komputer yang terhubung pada jaringan LAN tersimpan pada satu tempat yaitu server. Hal ini memudahkan user untuk saling mengakses file yang dimiliki oleh komputer lainnya. Selain itu, hal ini juga membantu untuk membackup data user apabila misalnya terjadi kesalahan sehingga menyebabkan terhapusnya data pada komputer user. 

Kekurangan Jaringan LAN 

Adapun kekurangan yang dimiliki oleh jaringan LAN, yaitu:

Keamanan Yang Rentan 
Pada jaringan komputer keamanan merupakan hal yang sangat vital, begitu pula pada jaringan LAN. Admin jaringan berperan penting dalam hal mencegah user yang tidak sah untuk mengakses data pada jaringan. Faktor lain yang mempengaruhi keamanan jaringan LAN yaitu user itu sendiri. Sebab tidak menutup kemungkinan user yang anda miliki tidak dapat menjaga rahasia password yang ia miliki, atau mungkin password yang dimilikinya terlalu mudah untuk ditebak, sehingga menyebabkan user yang tidak sah menerobos masuk kedalam jaringan melalui user tadi. 

Masalah Pada Server Pusat 
Masalah pada server pusat dapat berakibat fatal pada jaringan LAN, hal tersebut dapat mempengaruhi seluruh jaringan komputer hingga mampu menyebabkan komputer tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer lainnya. Infeksi virus merupakan salah satu contoh masalah yang dapat terjadi pada server pusat. Infeksi virus ini dapat terjadi pada satu komputer lalu kemudian menyebar keseluruh komputer melalui server pusat, hal ini disebabkan karena seluruh data pada user terpusat pada server. 

Instalasi Yang Mahal 
Instalasi jaringan LAN bisa menjadi berbiaya mahal tergantung bagaimana kebutuhan dan kondisi di lapangan, jenis topologi yang akan Anda gunakan juga mempengaruhi biaya yang Anda keluarkan. Untuk jaringan LAN jenis wired (kabel) anda harus membuat jalur kabel terlebih dahulu dengan melubangi dinding atau menaruhnya di bawah lantai, lalu kemudian memasangkan kabel. Untuk jaringan LAN jenis wireless anda tidak perlu menggunakan kabel, namun area cakupan dari wireless terbatas. Oleh karena itu , dibutuhkan sebuah perangkat untuk memperkuat sinyal yang tentu akan menambah biaya pengeluaran. 

Referensi : 





No comments:

Post a Comment