E-COMMERCE
DAN LAN
E-commerce
Saat ini, definisi e-commerce yang sudah dijadikan standar Internasional
dan yang sudah disepakati bersama, masih belum ada. Namun secara umum kita bisa
mengartikan bahwa “e-commerce adalah e-commerce is dynamic set of technologies,
applications, and business process that link enterprises, customers, and
communities through electronic transactions and elecreonic exchange of goods,
servicesm and information” (Baum, 1999).
Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpuang e-commerce atau yang biasa
dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau
berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas
internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”.
Secara umum, kita dapat mengklarifikasikan e-commerce menjadi 2 (dua) yaitu:
1. 1.
Business to Business (B2B)
Business to business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic
Data Interchange (EDI). Sistem ini relatif masih sangat mahal dan standar yang
digunakan seringkali menyulitkan interkomunikasi atas pelaku bisnis.
2. 2. Business to Customer (B2C)
Business to Customer e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda.
Mekanisme untuk mendekati pelanggan pada saat ini menggunakan bermacam-macam
pendekatan seperti dengan menggunakan konsep portal.
Beberapa bentuk keuntungan e-commerce yang didapatkan dari penggunaannya
yaitu:
·
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin
menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
·
Dapat meningkatkan Market Exposure.
·
Menurunkan tingkat biaya operasional (Operating Cost).
·
Melebarkan jangkauan perusahaan (Global Reach).
·
Meningkatkan Customer Loyality.
·
Meningkatkan Supplier Management.
·
Memperpendek waktu produksi.
·
Meningkatka Value Chain (Mata rantai pendapatan).
Pengertian E-commerce
Electronic commerce atau selanjutnya disebut E-commerce
merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi internet. Pengertian
E-commerce itu sendiri adalah suatu proses berbisnis dengan menggunakan
teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen, dan
masyarakat dalam bentuk transaksi elektonik. Dengan demikian pada prinsipnya
bisnis dengan E-commerce adalah bisnis tanpa warkat paperless trading. (Munir
Fuady, 2002)
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang
menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers
dan pedagang perantara (intermediateries) dengan menggunakan jaringan-jaringan
komputer (computer network)yaitu internet.
Hal ini disebabkan internet merupakan jaringan
komputerisasi yang sifatnya sangat global, yakni dapat diakses di seluruh
belahan dunia pada waktu yang tak terbatas atau dengan kata lain on-line 24 jam
setiap hari tanpa batas. Segala informasi dapat diakses kapanpun, di manapun
dan saat apapun, sehingga dengan kecanggihan jaringan komputer hestanto.web.id
yang dinamakan internet ini dikreasikan oleh para usahawan dan provider dari
internet untuk memanfaatkan lahan ini sebagai ajang komersialisasi, yakni
menarik keuntungan sebesar-besarnya. Walaupun dalam hal ini dapat dikatakan klise
namun para usahawan maupun provider menyikapinya dengan sangat kreatif yakni
berbelanja ataupun melakukan transaksi di dunia maya yang dikenal dengan
belanja internet. Berbelanja di dunia maya atau internet inilah yang disebut
dengan istilah E-commerce.
Sebagaimana di dalam bukunya Abdul Halim Barkatullah yang
dikutip dari kamus Black’s Law Dictionary Seventh Edition, E-commerce
didefinisikan, E-commerce : The practice of buying and selling goods and
services trought online consumer service on the internet. The e, a shortened
from of electronic, has become a popular prefix for other term associated with
electronic transaction.( Ibid., hlm. 12.)
Maksud dari pengertian E-commerce di atas adalah
pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa konsumen online
di internet. Model transaksi yang demikian disebut juga dengan electronic
transaction.
Terdapat 6 (enam) komponen dalam Kontrak Dagang
Elektronik, yaitu: (Mariam Daruz Badrulzaman, Op. Cit, hlm. 284.)
1)
Adanya kontrak dagang
2)
Kontrak tersebut dilaksanakan dengan media elektronik
(digital)
3)
Kehadiran fisik para pihak tidak diperlukan
4)
Kontrak terjadi dalam jaringan public
5)
Sistemnya terbuka yaitu dengan internet atau WWW (World
Wide Web)
6)
Kontrak terlepas dari batas yuridiksi nasional.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian
e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang, jasa dan informasi dengan
menggunakan jasa konsumen melalui jaringan Komputer yang melingkupi internet
dan transaksi internal dalam sebuah organisasi. Sehingga e-commerce meliputi
segala transaksi elektronik.
Sejarah Perkembangan E-commerce
Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari
kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah
E-commerce.
Pada awalnya, internet merupakan koperasi komputer yang
tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah kelompok
peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan empat komputer di
UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California
di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk
berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah.
Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet- ARPA merupakan singkatan dari
Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan
AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi
militer telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan
komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian (country) dan dunia.
Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama
jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai
jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain
(interconnected), inilah awal mula dipakai istilah “Internet”.
Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil
menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik
dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal
kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan
pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang
potensial dan lain lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak
transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa
‘Digital Marketing’ Pada awal penerapan e-commerce yang bermula di awal tahun
1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT). Saat itu
penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar,
lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang
nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic
Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi
lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari
lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya.
Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari
trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem
tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi. (Ibid)
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai
berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru
Electronic Commerce atau lebih dikenal E-Commerce. Riset center e-Commerce di
Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor
yang tumbuh paling cepat adalah E-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar
menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai
angka triliunan dollar,. Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online
adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang
paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
Jenis
– Jenis E-commerce dan Contoh Penerapannya
1. Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi
elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan
pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis
ini dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan
email dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau
pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah
proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui,
dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Bizzy merupakan eCommerce pertama yang
memiliki konsep B2B atau Business To Business di Indonesia. Bizzy menyediakan
solusi bagi perusahaan yang memiliki masalah dalam hal pengadaan suplai dan
jasa kebutuhan bisnis. Produk yang
disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies (ATK), Elektronik, Pantry
dan lain-lain.Contoh salah satu website yang menerapkan jenis e-commerce B2B
Ralali adalah salah satu perusahaan B2B eCommerce
Indonesia yang menjual produk-produk MRO (Maintenance, Repair, and
Operational). Dengan perusahaan
PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif sejak 2013, Ralali menyedian berbagai
macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS, dan peralatan listrik lainnya.
2. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara
perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari
e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis,
namun juga lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti.
Jenis e-commerce ini berkembang dengan
sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website serta banyaknya toko
virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. Sementara di negara maju seperti Amerika
sudah banyak kisah sukses e-commerce yang berhasil dibidang ritel
online.
Jika dibandingkan dengan transaksi ritel
tradisional, konsumen biasanya memiliki lebih banyak informasi dan harga yang
lebih murah serta memastikan proses jual beli hingga pengiriman yang cepat. Beberapa website di Indonesia yang
menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka
dan Tiket.com.
Jenis e-commerce ini biasa digunakan
oleh penjual atau produsen yang serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan
sumber daya untuk mengelola situs sendiri.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang
meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya
transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform
online untuk melakukan transaksi tersebut. Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah
Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung
berjualan barang melalui website yang telah ada.
Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C
dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti
Blanja
dan Elevenia.
4.
Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan
pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara
tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek dengan
dasar multi sumber daya. Sekelompok
besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang
mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer
website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih
salah satu yang dianggap paling efektif.
Platform lain yang umumnya menggunakan
jenis e-commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti,
gambar, media dan elemen desain seperti www.istockphoto.com. Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com,
sebuah website yang menjual ragam template blog dari berbagai
pengembang template.
Pembuat template dapat mengupload
template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT
akan menjual template yang telah di upload dan berbagi keuntungan
dengan pembuat template.
5. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.Beberapa contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan langsung kepada pihak administrasi publik.
Perusahaan diharuskan untuk mengisi sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru diteruskan dengan proses transaksi.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik
yang dilakukan antara individu dan administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini
adalah :
- Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya
- Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
- Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
- Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan kesehatan dan lainnya
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja
pembedanya ada pada pihak individu-administrasi publik dan
perusahaan-administrasi publik. Model
B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan kemudahan penggunaan
layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah, juga dengan dukungan
teknologi informasi dan komunikasi
7.
Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik
pelanggan dari saluran online untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan
pelanggan di bidang online seperti email dan iklan internet, kemudian
menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar
meninggalkan lingkup online.
Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional
dapat digantikan oleh e-commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan
fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada potensi integrasi antara e-commerce
dan belanja ritel fisik yang merupakan inti dari jenis O2O.
Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak
memiliki produk untuk dipesan secara online, bukan berarti internet tak dapat
memainkan perannya dalam hampir semua bisnis.
Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa
didirikan di ruang tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang
disediakan perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa
menyalurkan bisnis offline nya menjadi online. Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti
Uber dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O. Beberapa website di Indonesia yang
menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan MatahariMall.
Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di Amerika, Walmart.
Kini melalui website seperti tersebut Anda bisa
masuk ke dalam toko, mengambil dan membayar barang yang dibeli, bahkan
mengembalikan barang ketika terjadi kesalahan.
Kelebihan
E-Commerce
Tidak sedikit kelebihan yang bisa Anda dapatkan
melalui e-commerce. Salah satu keuntungan utama dari e-commerce adalah
kemampuannya untuk menjangkau pasar global, tanpa harus menyiratkan investasi
keuangan yang besar.
Penjualan ritel online di Amerika meningkat 15%
sejak tahun 2013, dan diharapkan bisa mencapai USD 370 milyar pada akhir 2017.
Bahkan beberapa e-commerce di Amerika
sukses di pasar ritel online dengan strategi pemasaran mereka.
Ø Produk
dan layanan bervariasi
Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis
sehingga memungkinkan Anda untuk membuat pilihan secara luas, memperoleh
informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari semua pemasok atau
pihak penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi mereka.
Ø Mempersingkat
rantai distribusi
Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan
konsumen akhir, e-commerce memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan
justru menghilangkannya. Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen
atau penyedia layanan dan pengguna akhir memungkinkan mereka untuk menawarkan
produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar.
Ø Pembayaran
lebih mudah
Selain itu, dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada
saat ini sangat memudahkan transaksi e-commerce.
Ø Brand
lebih dekat dengan konsumen
E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat
dengan pelanggan mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing
bagi perusahaan.
Ø Peningkatan
kualitas layanan
Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan
peningkatan kualitas layanan, kedekatan yang lebih ‘intim’, serta dukungan pra
dan pasca penjualan yang lebih efisien.
Ø Belanja
kapan saja
Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda dapat
berbelanja melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.
Ø Efisiensi
biaya
Pengurangan biaya adalah keuntungan penting
lainnya yang terkait dalam dunia e-commerce. Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin besar tingkat
keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya administrasi yang
signifikan.
Beberapa kelemahan utama dari e-commerce adalah sebagai berikut:
- Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi
- Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-commerce, baik nasional maupun internasional
- Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa menyentuh atau mencoba produk)
- “Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara
- Rawannya melakukan transaksi bisnis online
- Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang ditampilkan di website dengan produk asli
LAN
Jaringan Wilayah Lokal (Bahasa Inggris: Local Area Network biasa
disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya
hanya mencakup wilayah kecil , seperti kampus, gedung, kantor, rumah, sekolah
atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE
802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer
data 10, 100, atau 1000 Mb/s. Selain Teknologi Ethernet, saat ini teknologi
802.11b (atau biasa di sebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membuat LAN.
Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut
hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau
komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal.
Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan
hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau
perangkat seperti Printer pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi
dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai
Penggunaan LAN di Bidang Perusahaan
Seperti data pada komputer server
atau perangkat keras seperti printer dan scanner bisa di sharing dan digunakan
secara bersama-sama. Manfaat
ini sangat berguna apabila di sebuah perusahaan tempat kita bekerja memiliki
beberapa ruangan / lantai / cabang perusahan dan letaknya berjauhan. Dapat
dibayangkan ketika kita masih menggunakan cara konvensional seperti mendatangi
satu cabang tersebut hanya untuk mengambil data, pasti akan memakan waktu yang
lama. Akan tetapi dengan adanya teknologi LAN, kita cukup dengan mengakses
cabang yang akan kita ambil datanya dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang
lama.
Dengan adanya LAN membuat arus
informasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi menjadi cepat dan tidak
dibatasi oleh ruang dan tempat. Informasi antara divisi atau cabang mengalir
melalui jaringan komputer tersebut tanpa perlu si karyawan / staf berpindah
dari tempat ke tempat yang lain hanya untuk mendapatkan sebuah informasi.
LAN menjadi media komunikasi antara
karyawan atau staf yang ada dalam perusahaan atau organisasi
tersebut.Media komunikasi dalam jaringan komputer bisa berupa chat dan VoIP
yang memungkinkan kita berbicara layaknya telepon umum atau seluler.
Dari sisi keamanan data, LAN bisa
menjamin hak akses setiap pengguna dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Sebagai contoh misalnya pimpinan bisa mengakses data yang menjadi haknya untuk
diakses dan tidak bisa diakses oleh orang lain seperti karyawan, security dan
sebagainya. Data yang ada dalam sebuah
perusahaan bisa saling terintegrasi satu sama lain seperti data penjualan, data
pembelian, data stok gudang, data keuangan dan data lainnya. Dengan menggunakan
LAN, data tersebut akan saling terhubung satu sama lain meskipun berasal dari
divisi yang berbeda-beda.
Dengan adanya LAN, perusahaan bisa
menghemat anggaran seperti transport dan angggaran yang sifatnya bisa
digantikan oleh LAN. Hasil yang didapatkan oleh perusahaan menjadi maksimal
karena adanya Efisiensi waktu dan dan sumber daya.
Kelebihan
Jaringan LAN
Berikut
ini kelebihan yang dimiliki oleh jaringan LAN:
Berbagai Resource
Dengan
menggunakan jaringan LAN, Anda dapat dengan mudah berbagi resource dengan
komputer lainnya. Hal ini tentu sangatlah efisien, selain itu, dengan berbagi resource,
Anda juga dapat menghemat biaya pengeluaran. Ini karena Anda tidak perlu
lagi untuk membeli perangkat seperti scanner, printer atau media
penyimpanan untuk setiap komputer, anda cukup membeli satu lalu kemudian dibagi
untuk dapat diakses pada komputer lainnya.
Data Terpusat
Dengan
menggunakan file server, data pada seluruh komputer yang terhubung pada
jaringan LAN tersimpan pada satu tempat yaitu server. Hal ini memudahkan
user untuk saling mengakses file yang dimiliki oleh komputer lainnya.
Selain itu, hal ini juga membantu untuk membackup data user apabila
misalnya terjadi kesalahan sehingga menyebabkan terhapusnya data pada komputer user.
Kekurangan
Jaringan LAN
Adapun
kekurangan yang dimiliki oleh jaringan LAN, yaitu:
Keamanan Yang Rentan
Pada
jaringan komputer keamanan merupakan hal yang sangat vital, begitu pula pada
jaringan LAN. Admin jaringan berperan penting dalam hal mencegah user yang
tidak sah untuk mengakses data pada jaringan. Faktor lain yang mempengaruhi
keamanan jaringan LAN yaitu user itu sendiri. Sebab tidak menutup
kemungkinan user yang anda miliki tidak dapat menjaga rahasia password
yang ia miliki, atau mungkin password yang dimilikinya terlalu mudah
untuk ditebak, sehingga menyebabkan user yang tidak sah menerobos masuk
kedalam jaringan melalui user tadi.
Masalah Pada Server Pusat
Masalah
pada server pusat dapat berakibat fatal pada jaringan LAN, hal tersebut
dapat mempengaruhi seluruh jaringan komputer hingga mampu menyebabkan komputer
tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer lainnya. Infeksi virus
merupakan salah satu contoh masalah yang dapat terjadi pada server
pusat. Infeksi virus ini dapat terjadi pada satu komputer lalu kemudian
menyebar keseluruh komputer melalui server pusat, hal ini disebabkan
karena seluruh data pada user terpusat pada server.
Instalasi Yang Mahal
Instalasi
jaringan LAN bisa menjadi berbiaya mahal tergantung bagaimana kebutuhan dan
kondisi di lapangan, jenis topologi yang akan Anda gunakan juga mempengaruhi
biaya yang Anda keluarkan. Untuk jaringan LAN jenis wired (kabel) anda
harus membuat jalur kabel terlebih dahulu dengan melubangi dinding atau
menaruhnya di bawah lantai, lalu kemudian memasangkan kabel. Untuk jaringan LAN
jenis wireless anda tidak perlu menggunakan kabel, namun area cakupan
dari wireless terbatas. Oleh karena itu , dibutuhkan sebuah perangkat
untuk memperkuat sinyal yang tentu akan menambah biaya pengeluaran.
Referensi
:
No comments:
Post a Comment